TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Italia dianggap calon kuat juara Euro 2020 setelah tampil sempurna di babak penyisihan grup. Tim asuhan Roberto Mancini itu menjadi satu-satunya tim yang selalu menang tanpa kebobolan.
Turki menang 3-0 atas Turki dan Swiss serta menang 1-0 atas Wales di babak grup Euro 2020. Mereka melakukannya dengan gaya berbeda dari sebelumnya: mengandalkan sepak bola menyerang. Torehan mereka lebih baik dari Belgia dan Belanda yang juga terus menang tapi sempat kebobolan.
Mengapa Azzurri sedemikian perkasa? Laman resmi UEFA mengungkap lima jawabannya, dengan mengutip jurnalis Italia Paolo Menicucci:
1. Semua pemain dilibatkan
Roberto Mancini pernah menjadi pemain yang sama sekali tak pernah diturunkan saat Piala Dunia 1990. Dia ingin hal seperti ini tidak menimpa skuad Azzurri saat ini.
Oleh karena itu, dari 26 pemain yang dia bawa ke Euro 2020, 25 pemain di antaranya sudah dia mainkan. Hanya satu yang belum, yakni kiper Alex Meret.
Gelandang serang Federico Bernardeschi menyebut faktor ini demikian penting karena membangun kesatuan dan kekompakan, karena semua merasa dilibatkan. "Menurut saya ini fundamental dalam mencapai hasil yang benar-benar besar," kata Bernardeschi.
Selebrasi Timnas Italia yang lolos ke babak 16 besar Euro 2020 usai mengalahkan Swiss 3-0. REUTERS/Alessandra Tarantino
2. Ciuman keberuntungan
Ingatkah Anda kepada ritual bek tengah Prancis Laurent Blanc yang mencium kepala kiper botak Fabien Barthez sebelum turun bermain? Nah, kebiasaan ini dilakukan juga oleh Azzurri, khususnya Leonardo Bonucci, terhadap asisten pelatih Mancini yang juga berkepala botak, Attilio Lombardo. Dia mendapat panggilan sayang dari para penggemarnya, "Rajawali Botak".
Dan si Rajawali Botak ini bukan sembarang asisten Mancini, karena dia juga mantan rekan satu tim Mancini sewaktu bermain dulu di Sampdoria. "Geng Sampdoria" sekarang lagi menguasai Azzurri, karena selain Lombardo ada juga Gianluca Vialli yang mengetuai delegasi Italia, dan trio Alberico Evani, Giulio Nuciari dan Fausto Salsano yang menjadi staf Mancini.
Selanjutnya: Maskot, Musik, dan Pizza